BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang
bertanggung jawab terhadap keseluruhan
kegiatan-kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang
dan tanggungjawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang
dipimpinnya dengan dasar pancasila.
Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah secara teknis akademis saja,
akan tetapi segala keadaan lingkungan
sekolah dengan kondisi dan situasinya serta hubungan dengan masyarakat
sekitarnya, merupakan tanggung jawabnya pula. Inisiatif dan kreatif yang mengarah kepada perkembangan dan kemajuan sekolah adalah tugas dan tanggungjawab kepala sekolah.
Supervisi adalah salah-satu tugas pokok dalam
administrasi pendidikan bukan hanya
merupakan tugas dan pekerjaan para kepala sekolah terhadap pegawai-pegawai sekolahnya. Untuk menjawab
pertanyaan apakah yang dilakukan
oleh kepala sekolah sebagai supervisor, kita perlu kembali mengingat pengertian supervisi adalah aktivitas
menentukan kondisi syarat-syarat
yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.
Menurut (Kemendikbud, 2012: 1) supervisi adalah
serangkaian kegiatan membantu pendidik mengembangkan kemampuannya dalam mengelola
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi supervisi yang
dimaksud bukan menilai unjuk kerja pendidik melainkan membantu pendidik dalam
mengembangkan kemampuan profesionalnya.
Melihat pengertian tersebut, maka tugas kepala sekolah
sebagai seorang supervisor adalah membina guru dalam mengelola proses
pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru menjadi
lebih berkualitas sesuai dengan peraturan menteri pemberdayaan aparatur Negara
dan reformasi birokrasi nomor 16 tahun 2009.
Berdasarkan peraturan bersama Mendiknas dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara No 14 tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru
dan angka kreditnya, bahwa seorang kepala sekolah hendaknya memiliki kompetensi
sebagai kepala sekolah. Yang mana salah satu kompetensi yang harus dimiliki
adalah kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi kelas.
Kemampuan kepala sekolah dalam
kegiatan supervisi kelas yang dimaksud adalah kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan
supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik
supervisi yang tepat. Yang lebih penting adalah kemampuan kepala sekolah dalam
menilai dan menindaklanjuti kegiatan supervisi kelas dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
Kegiatan supervisi kelas
sangat penting untuk dilakukan karena: 1). Mengetahui kinerja kepala sekolah,
2). Mengetahui kesiapan guru dalam mengajar, 3). Mengetahui ketepatan media
pembelajaran yang digunakan guru.
Kenyataan dilapangan 55% guru
di SMPN 5 Tanjung Selor belum pernah disupervisi kelas oleh kepala sekolah.
Data tersebut diatas diperoleh pada waktu peneliti melakukan pengawasan manajerial
pada tahun 2011.
Kendala kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi kelas adalah kepala sekolah belum menguasai tentang
tugas dan fungsi sebagai kepala sekolah, kepala sekolah jarang berada ditempat,
kepala sekolah kurang sekali mengadakan rapat yang membahas perkembangan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan yang tidak kalah penting belum
merencanakan jadwal supervisi kelas.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, peneliti
tertarik untuk menggunakan metode monitoring
dan evaluasi untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam
melaksanakan kegiatan supervisi kelas di SMPN 5 Tanjung Selor tahun pelajaran
2012/2013.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Apakah penggunaan
metode monitoring dan evaluasi dapat meningkatkan kemampuan kepala sekolah
dalam melaksanakan kegiatan supervisi kelas di SMPN 5 Tanjung Selor tahun
pelajaran 2012/2013?
C.
TUJUAN
PENELITIAN
Untuk meningkatkan
kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi kelas di SMPN 5
Tanjung Selor tahun pelajaran 2012/2013 dengan menggunakan metode monitoring
dan evaluasi.
D.
MANFAAT
PENELITIAN
1. Bagi
kepala sekolah. Untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan
kinerja guru.
2. Bagi
guru. Kesiapan perangkat pembelajaran guru, sehingga guru akan lebih siap dalam
mengajar. Dan yang paling penting adalah mempersiapkan perangkat pembelajaran
dalam rangka melengkapi berkas penilaian berkelanjutan (PKB). Amanat Permeneg
PAN dan RB No. 16 tahun 2009 tentan jabatan fungsional guru dan angka
kreditnya.
3. Bagi
sekolah. Akan mempunyai guru-guru yang profesional dalam mengajar karena
mempunyai perangkat pembelajaran yang telah diperbaiki oleh kepala sekolah
bersama guru.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
KAJIAN
TEORI DAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Kajian
Teori
a. Monitoring
Monitoring adalah
suatu kegiatan untuk mengetahui sejauh pelaksanaan penyelenggaraan sekolah,
apakah sudah sesuai dengan rencana dan program yang telah ditetapkan
(Kemendikbud, 2012:6). Sehingga kepala sekolah bersama dengan warga sekolah dapat
mengukur sejauh mana pelaksanaan program yang telah direncanakan.
Untuk menentukan
keberhasilan dari program yang telah disusun oleh kepala sekolah, peneliti
dalam hal ini pengawas telah menyusun perangkat dan instrument yang memuat
seluruh indikator keberhasilam program.
b. Evaluasi
Evaluasi menurut
(Kemendikbud, 2012:17) bertujuan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
program, keberhasilan program, mendapat bahan/ masukan dalam perencanaan tahun
berikutnya dan memberikan penilaian terhadap sekolah.
c. Kegiatan
Supervisi Kelas
Kegiatan
supervisi kelas merupakan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah untuk
mengetahui kemampuan guru dalam proses belajar mengajar.
Tujuan dari
supervisi kelas adalah untuk menolong guru dalam mengatasi kesulitan atau
masalah guru dalam kelas. Melalui supervisi kelas, guru-guru dibantu melihat
dengan jelas masalah-masalah yang mereka alami. Menganalisi secara kritis dan
mendorong guru untuk menemukan alternatif pemecahan masalah.
Ada empat
tahapan dalam melaksanakan supervisi kelas
1. Persiapan
pada tahap ini peneliti merencanakan waktu, sasaran dan cara mengobservasi
selama kunjungan
2. Pengamatan
selama kunjungan, tahap ini, peneliti mengamati jalannya kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi kelas
3. Akhir
kunjungan, kepala sekolah bersama peneliti mengadakan perjanjian untuk
membicarakan membicarakan hasil-hasil observasi
4. Tahap
tindak lanjut, pada tahap ini peneliti menilai berdasarkan hasil observasi dan
memberi rekomendasi untuk perbaikan
B.
PENYELESAIAN
MASALAH
Upaya menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi kepala SMPN 5 Tanjung Selor untuk meningkatkan
kemampuan melaksanakan kegiatan supervisi kelas, peneliti menggunakan metode
monitoring dan evaluasi. Karena peneliti menganggap bahwa metode monitoring
lebih berpusat pada pengontrolan selama program berjalan dan lebih bersifat
klinis, dan metode evaluasi dapat mengetahui sejauh mana pelaksanaan program
yang telah dibuat oleh sekolah.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
SUBYEK,
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
1. Subyek
penelitian: Yang menjadi subyek
dalam penenlitian ini adalah kepala SMPN 5 Tanjung Selor
2. Lokasi
penelitian : SMPN 5 Tanjung Selor
3. Waktu
penelitian : Juni – Agustus 2012
B.
PROSEDUR
PENELITIAN
Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif. Moleong (2006: 8-13) menyatakan bahwa
ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: (1) peneliti bertindak
sebagai instrumen utama, karena disamping sebagai pengumpul data dan
menganalisis data peneliti juga terlibat langsung dalam proses penelitian, (2)
mempunyai latar alami (natural setting),
data yang diteliti dan dihasilkan akan dipaparkan sesuai dengan yang terjadi
dilapangan, (3) hasil penelitian bersifat diskriptif, karena data yang dikumpulkan bukan berupa
angka-angka melainkan berupa kata-kata
atau kalimat, (4) lebih mementingkan proses dari pada hasil, (5) adanya batas
permasalahan yang ditentukan dalam fokus penelitian, dan (6) analisis data
cenderung bersifat induktif.
Penelitian ini berusaha
mendiskripsikan kemampuan kepala sekolah
melaksanakan kegiatan supervisi kelas dengan menggunakan metode
monitoring dan evaluasi. Sehingga peneliti menggunakan jenis penelitian
tindakan sekolah (PTS). Penelitian
tindakan sekolah
(PTS) adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh pengawas
dengan tujuan untuk memperbaiki manajemen
kepala sekolah dan memperbaiki pembelajaran guru.
Salah satu tugas kepala
sekolah adalah mengadakan supervisi kelas. Yang mana dalam menjalankan tugas
kepala sekolah dapat dibantu oleh guru senior. Kenyataan dilapangan kepala
sekolah hanya 50% menjalankan tugas supervisi kelas. Hal ini menyebabkan nilai
kinerja kepala sekolah menurun.
Untuk mengatasi
permasalahan di atas peneliti menggunakan teknik monitoring dan evaluasi.
Dengan teknik ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi kelas.
C.
INDIKATOR
KEBERHASILAN
Indikator keberhasilan
penelitian ini adalah kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi
kelas mencapai 80%.
D.
TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah (1) pengamatan, (2) wawancara, (3) catatan lapangan, dan
(4) instrument.
1. Pengamatan dilakukan
untuk mengamati kegiatan kepala
sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi kelas.
2.
Wawancara
dilakukan untuk menelusuri dan mengetahui sejauh mana keefektifan
kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi kelas. Selain itu, wawancara juga dilakukan untuk mengetahui
respon guru
terhadap supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah.
3.
Catatan lapangan dimaksudkan untuk
melengkapi data yang tidak terekam dalam lembar observasi dan bersifat penting
sehubungan dengan kegiatan pelaksanaan supervisi kelas yang dilakukan oleh
kepala sekolah.
4.
Instrument dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana kegiatan supervisi kelas yang dilakukan kepala sekolah.
Dalam penelitian ini
data yang dikumpulkan adalah lembar instrument kegiatan supervisi kelas, lembar
wawancara dengan guru dan kepala sekolah dan lembar pengamatan
E.
TEKNIK
ANALISA DATA
Dalam penelitian ini
teknis analisis data yang digunakan adalah teknik triangulasi dengan
tahap-tahap: menyeleksi, menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan,
mengorganisasikan dan membuat abstraksi atau kesimpulan makna hasil analisis.
Data yang diperoleh
dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
F.
JADWAL
PTS
Jadwal pelaksanaan
penelitian tindakan sekolah dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut
contoh PTS bagi yang membutuhkan
BalasHapushttp://kapanmaunaikpangkat.blogspot.com/gmna cara minta file lengkapnya?
BalasHapuskekalimantan timur kali
Hapussangat membantu sekali, terimakasih :)
BalasHapus