Kamis, 05 Juli 2012

Penelitian Tindakan Sekolah


BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan-kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan tanggungjawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya dengan dasar pancasila. Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah secara teknis akademis saja, akan tetapi segala keadaan lingkungan sekolah dengan kondisi dan situasinya serta hubung­an dengan masyarakat sekitarnya, merupakan tanggung jawabnya pula. Inisiatif dan kreatif yang mengarah kepada perkembangan dan kemajuan sekolah adalah tugas dan tanggungjawab kepala sekolah.
Supervisi adalah salah-satu tugas pokok dalam administrasi pendi­dikan bukan hanya merupakan tugas dan pekerjaan para kepala sekolah terhadap pegawai-pegawai sekolahnya. Untuk menjawab pertanyaan apa­kah yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor, kita perlu kembali mengingat pengertian supervisi adalah aktivitas menentukan kon­disi syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.
Menurut (Kemendikbud, 2012: 1) supervisi adalah serangkaian kegiatan membantu pendidik mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi supervisi yang dimaksud bukan menilai unjuk kerja pendidik melainkan membantu pendidik dalam mengembangkan kemampuan profesionalnya.
Melihat pengertian tersebut, maka tugas kepala sekolah sebagai seorang supervisor  adalah membina guru dalam mengelola proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru menjadi lebih berkualitas sesuai dengan peraturan menteri pemberdayaan aparatur Negara dan reformasi birokrasi nomor 16 tahun 2009.


Berdasarkan peraturan bersama Mendiknas dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No 14 tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, bahwa seorang kepala sekolah hendaknya memiliki kompetensi sebagai kepala sekolah. Yang mana salah satu kompetensi yang harus dimiliki adalah kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi kelas.
Kemampuan kepala sekolah dalam kegiatan supervisi kelas yang dimaksud adalah kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. Yang lebih penting adalah kemampuan kepala sekolah dalam menilai dan menindaklanjuti kegiatan supervisi kelas dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
Kegiatan supervisi kelas sangat penting untuk dilakukan karena: 1). Mengetahui kinerja kepala sekolah, 2). Mengetahui kesiapan guru dalam mengajar, 3). Mengetahui ketepatan media pembelajaran yang digunakan guru.
Kenyataan dilapangan 55% guru di SMPN 5 Tanjung Selor belum pernah disupervisi kelas oleh kepala sekolah. Data tersebut diatas diperoleh pada waktu peneliti melakukan pengawasan manajerial pada tahun 2011.
Kendala kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi kelas adalah kepala sekolah belum menguasai tentang tugas dan fungsi sebagai kepala sekolah, kepala sekolah jarang berada ditempat, kepala sekolah kurang sekali mengadakan rapat yang membahas perkembangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan yang tidak kalah penting belum merencanakan jadwal supervisi kelas.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, peneliti tertarik untuk menggunakan metode monitoring  dan evaluasi untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi kelas di SMPN 5 Tanjung Selor tahun pelajaran 2012/2013.
B.       RUMUSAN MASALAH
Apakah penggunaan metode monitoring dan evaluasi dapat meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi kelas di SMPN 5 Tanjung Selor tahun pelajaran 2012/2013?
C.      TUJUAN PENELITIAN
Untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi kelas di SMPN 5 Tanjung Selor tahun pelajaran 2012/2013 dengan menggunakan metode monitoring dan evaluasi.

D.      MANFAAT PENELITIAN
1.      Bagi kepala sekolah. Untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja guru.
2.      Bagi guru. Kesiapan perangkat pembelajaran guru, sehingga guru akan lebih siap dalam mengajar. Dan yang paling penting adalah mempersiapkan perangkat pembelajaran dalam rangka melengkapi berkas penilaian berkelanjutan (PKB). Amanat Permeneg PAN dan RB No. 16 tahun 2009 tentan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.
3.      Bagi sekolah. Akan mempunyai guru-guru yang profesional dalam mengajar karena mempunyai perangkat pembelajaran yang telah diperbaiki oleh kepala sekolah bersama guru.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.      KAJIAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
1.      Kajian Teori
a.       Monitoring
Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengetahui sejauh pelaksanaan penyelenggaraan sekolah, apakah sudah sesuai dengan rencana dan program yang telah ditetapkan (Kemendikbud, 2012:6). Sehingga kepala sekolah bersama dengan warga sekolah dapat mengukur sejauh mana pelaksanaan program yang telah direncanakan.
Untuk menentukan keberhasilan dari program yang telah disusun oleh kepala sekolah, peneliti dalam hal ini pengawas telah menyusun perangkat dan instrument yang memuat seluruh indikator keberhasilam program.

b.      Evaluasi
Evaluasi menurut (Kemendikbud, 2012:17) bertujuan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan program, keberhasilan program, mendapat bahan/ masukan dalam perencanaan tahun berikutnya dan memberikan penilaian terhadap sekolah.

c.       Kegiatan Supervisi Kelas
Kegiatan supervisi kelas merupakan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah untuk mengetahui kemampuan guru dalam proses belajar mengajar.
Tujuan dari supervisi kelas adalah untuk menolong guru dalam mengatasi kesulitan atau masalah guru dalam kelas. Melalui supervisi kelas, guru-guru dibantu melihat dengan jelas masalah-masalah yang mereka alami. Menganalisi secara kritis dan mendorong guru untuk menemukan alternatif pemecahan masalah.
Ada empat tahapan dalam melaksanakan supervisi kelas
1.      Persiapan pada tahap ini peneliti merencanakan waktu, sasaran dan cara mengobservasi selama kunjungan
2.      Pengamatan selama kunjungan, tahap ini, peneliti mengamati jalannya kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi kelas
3.      Akhir kunjungan, kepala sekolah bersama peneliti mengadakan perjanjian untuk membicarakan membicarakan hasil-hasil observasi
4.      Tahap tindak lanjut, pada tahap ini peneliti menilai berdasarkan hasil observasi dan memberi rekomendasi untuk perbaikan

B.       PENYELESAIAN MASALAH
Upaya menyelesaikan permasalahan yang dihadapi kepala SMPN 5 Tanjung Selor untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan kegiatan supervisi kelas, peneliti menggunakan metode monitoring dan evaluasi. Karena peneliti menganggap bahwa metode monitoring lebih berpusat pada pengontrolan selama program berjalan dan lebih bersifat klinis, dan metode evaluasi dapat mengetahui sejauh mana pelaksanaan program yang telah dibuat oleh sekolah.
BAB III
METODE PENELITIAN


A.      SUBYEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
1.      Subyek penelitian:       Yang menjadi subyek dalam penenlitian ini adalah kepala SMPN 5 Tanjung Selor
2.      Lokasi penelitian         : SMPN 5 Tanjung Selor
3.      Waktu penelitian         : Juni – Agustus 2012

B.       PROSEDUR PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Moleong (2006: 8-13) menyatakan bahwa ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: (1) peneliti bertindak sebagai instrumen utama, karena disamping sebagai pengumpul data dan menganalisis data peneliti juga terlibat langsung dalam proses penelitian, (2) mempunyai latar alami (natural setting), data yang diteliti dan dihasilkan akan dipaparkan sesuai dengan yang terjadi dilapangan, (3) hasil penelitian bersifat diskriptif,   karena data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan  berupa kata-kata atau kalimat, (4) lebih mementingkan proses dari pada hasil, (5) adanya batas permasalahan yang ditentukan dalam fokus penelitian, dan (6) analisis data cenderung bersifat induktif.
Penelitian ini berusaha mendiskripsikan kemampuan kepala sekolah  melaksanakan kegiatan supervisi kelas dengan menggunakan metode monitoring dan evaluasi. Sehingga peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan sekolah (PTS). Penelitian tindakan sekolah (PTS) adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh pengawas dengan tujuan untuk memperbaiki manajemen kepala sekolah dan memperbaiki pembelajaran guru.
Salah satu tugas kepala sekolah adalah mengadakan supervisi kelas. Yang mana dalam menjalankan tugas kepala sekolah dapat dibantu oleh guru senior. Kenyataan dilapangan kepala sekolah hanya 50% menjalankan tugas supervisi kelas. Hal ini menyebabkan nilai kinerja kepala sekolah menurun.
Untuk mengatasi permasalahan di atas peneliti menggunakan teknik monitoring dan evaluasi. Dengan teknik ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi kelas.

C.      INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi kelas mencapai 80%.

D.      TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah       (1) pengamatan, (2) wawancara, (3) catatan lapangan, dan  (4) instrument.
1.       Pengamatan dilakukan untuk mengamati kegiatan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi kelas.
2.    Wawancara dilakukan untuk menelusuri dan mengetahui sejauh mana keefektifan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi kelas. Selain itu, wawancara juga dilakukan untuk mengetahui respon guru terhadap supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah.
3.    Catatan lapangan dimaksudkan untuk melengkapi data yang tidak terekam dalam lembar observasi dan bersifat penting sehubungan dengan kegiatan pelaksanaan supervisi kelas yang dilakukan oleh kepala sekolah.
4.    Instrument dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan supervisi kelas yang dilakukan kepala sekolah.
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah lembar instrument kegiatan supervisi kelas, lembar wawancara dengan guru dan kepala sekolah dan lembar pengamatan

E.       TEKNIK ANALISA DATA
Dalam penelitian ini teknis analisis data yang digunakan adalah teknik triangulasi dengan tahap-tahap: menyeleksi, menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorganisasikan dan membuat abstraksi atau kesimpulan makna hasil analisis.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

F.       JADWAL PTS
Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan sekolah dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut


4 komentar:

  1. contoh PTS bagi yang membutuhkan

    BalasHapus
  2. http://kapanmaunaikpangkat.blogspot.com/gmna cara minta file lengkapnya?

    BalasHapus
  3. sangat membantu sekali, terimakasih :)

    BalasHapus